Senin, 30 Desember 2013



MATAHARI  dan   LILIN



matahari   : "Akulah yang terhebat,,tak ada yg membandingi sinarku,,!!
Lilin          : "sinarmu yang memang hebat, tak ada yang mampu menandingimu,,tapi kau lupa satu hal..
matahari   : "apa itu???
lilin           : "disaat malam tiba mampukah kau terangi seluruh manusia??? tahukah mengapa manusia malas atau memakai pelindung ketika dirimu hadir??? (sinarmu menyakiti mereka). coba lihat mereka yang masi kecil, dikala hujan tiba  awan kelabu membuat sinarmu tenggelam, mereka tertawa.. sadarkah kamu akan hal itu???.
aku memang sebuah lilin yang lemah, sinarku tak sehebat dengan sinarmu, tapi dikala malam gelap gulita mereka mencariku dan ketika sinarku tiba aku dapat melihat dari dekat wajah mereka tanpa menyakitinya.. aku tahu,, aku tak bertahan lama,,namun aku bangga bisa menjaga mereka, menuntun mereka berjalan dalam kegelapan dengan sinarku.. aku tahu mereka mencintaiku,, aku tahu mereka kadang melupakanku, namun dikala yg lain tak mampu, mereka pasti akan mencariku dan aku dapat melihat ke bahagiaan di wajah mereka.

pesan moral : “sehebat apapun seseorang tidak akan berguna jikalau ia menyombongkan dirinya dan hanya bisa menyakiti orang lain”.
Allahu A’lam J

TAFSIR PARADIGMA GERAKAN KAMMI (DM 2 JAKARTA)

Minggu, 29 Desember 2013


MAKALAH

“TAFSIR PARADIGMA GERAKAN KAMMI”

                                          


Oleh :
ANGGUN AZZAH FAIQOH
KAMMI Komisariat Al-Hikmah Jakarta





Kata Pengantar

Bismi Robbii.
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi-Mu yaa Allah SWT, serta sholawat dan salam yang selalu tercurahkan kepada nabiku Muhammad SAW. Dengan segala keterbatasan dan kekurangan saya mencoba membuat makalah dengan tema “TAFSIR PARADIGMA GERAKAN KAMMI”. Apabila ada kesalahan itu datangnya dari saya sendiri, dan apabila datang kebaikan pastilah Allah tempat segala kebaikan. Semoga bermanfaat.



Mampang – Jaksel, 30 Desember 2013

Penulis












Daftar Isi

BAB I  : Pendahuluan
A.    Latar Belakang
B.     Tujuan Penulisan
C.     Perumusan Masalah
BAB II : Landasan Teori (Tafsir)
A.    Definisi Paradigma
B.     Urgensi Paradigama Gerakan
C.     Definisi paradigma Gerakan KAMMI
D.    Empat Konsep Paradigma Gerakan KAMMI
BAB III : Kesimpulan
Daftar Pustaka












BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam pendidikan Islam, penggalian potensi telah diungkapkan dalam al-Qur’an dan Al- hadist, kewajiban manusialah untuk mengkaji serta mengaplikasikannya dalam realitas kehidupan. Dengan pengertian demikian, maka pendidikan Islam harus mampu menjadi jembatan suatu antara realitas dan normativitas agama.
Di zaman sekarang ini, aksi jalanan bukanlah kegiatan yang hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa, semua orang bisa melakukan demonstrasi dimanapun dan  kapan pun mereka mau. Sehingga dengan kondisi seperti ini, banyak mahasiswa aktifis yang kebingungan  menyampaikan  aspirasi selain dari pekerjaan  sucinya tersebut. Padahal jika paradigma berfikir dijalan kan, demonstrasi bukanlah satu-satunya jalan untuk menyampaikan aspirasi atau bentuk kerja nyata mahasiswa.  KAMMI sebagai salah satu gerakan mahasiswa mempunyai beberapa tawaran bentuk paradigma berfikir.

B.     Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini ditujukan untuk membahas “Tafsir Paradigma Gerakan KAMMI” .

C.     Perumusan Masalah
1.      Apa definisi paradigma?
2.      Bagaiman urgensi paradigma bagi gerakan?
3.      Apa definisi paradigma gerakan KAMMI?
4.      Bagaiman empat konsep paradigma gerakan KAMMI berikut langkah kongkritnya?





BAB II
LANDASAN TEORI (Tafsir)

A.    Definisi Paradigma
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir , bersikap dan bertingkah laku. Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai  dan praktek yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual.
Kata paradigma sendiri  dari  bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk “membandingkan”, “bersebelahan” dan memperlihatkan.
Definisi Menurut GBHO KAMMI (Bab I pasal 1 poin 7), paradigma adalah cara pandang menyeluruh (holistik) KAMMI terhadap dirinya sendiri dan cara mendefinisikan perannya di dalam realitas kebangsaan dan peradaban.
Dapat disimpulkan ibarat kacamata untuk melihat sebuah masalah dari sudut pandang atau pola pikir tertentu dan menjadi dasar atau alasan bagi seseorang untuk bersikap. Paradigma mempengaruhi cara kita melihat segala sesuatu dalam hidup kita layaknya sumber dari pedoman untuk menempatkan diri.

B.     Urgensi  paradigma bagi gerakan
Setiap gerakan pasti memiliki landasan untuk bergerak agar  mudah dipahami dan diterima oleh sistem sosial yang ada.
Islam , risalah yang diturunkan untuk seluruh ummat manusia di dunia dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Firman Allah : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam). (QS Al Anbiya’ : 107). Risalah islam diturunkan dengan rahmat dan kasih sayang. Tujuannya adalah bukan untuk menjajah manusia akan tetapi memerangi kebathilan dan menegakkan keadilan sehingga diatas bumi tidak ada lagi kemungkaran dan ketidakadilan. Islam merupakan ideologi yang berlaku bagi siapa saja. Tidak hanya untuk orang timur tengah, Islam juga berlaku bagi orang Eropa, Asia, Afrika, Amerika. Islam bukanlah idoelogi untuk orang kulit hitam saja atau kulit putih saja. Islam ideologi bagi seluruh suku bangsa yang ada di dunia. Dengan segala kesempurnaannya Islam sudah selayaknya menjadi satu-satunya ideologi yang berlaku di muka bumi.
Paradigma yang keliru membuat mereka terjebak dalam fanatisme golongan dan menimbulkan perpecahan yang lebih besar. Oleh karena itu paradigma sangatlah penting bagi sebuah gerakan karena menjadi sebuah landasan dalam bersikap, bergerak, dan menjadi cara pandang dalam menghadapi segala tantangan yang ada dalam perjalan gerakan tersebut menuju cita-cita yang diperjuangkannya. Paradigma gerakan menjadi jalur bagi gerakan menuju cita-cita yang akan mereka capai.

C.    Empat Paradigma Gerakan KAMMI

1.      KAMMI Adalah Gerakan Da’wah Tauhid
Gerakan da’wah tauhid adalah
v  Gerakan pembebasan manusia dari segala bentuk penghambaan terhadap materi, nalar, sesama manusia dan lainnya, dan mengembalikan pada tempat yang sesungguhnya yaitu Allah SWT. Firman-Nya : “sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Luqman: 13)

v  Gerakan yang menyerukan tata peradaban kemanusiaan yang berdasar pada nilai-nilai universal wahyu ketuhanan (ilahiyah) yang mewujudkan Islam sebagai rahmat semesta alam (rahmatan lil ‘alamin).

v  Gerakan perjuangan berkelanjutan untuk menegakkan nilai-nilai kebaikan universal dan meruntuhkan tirani kemungkaran (amar ma’ruf nahi munkar).

Amar ma’ruf nahi munkar adalah salah satu sebab terbesar untuk mendapatkan kepemimpinan (penguasaan) di muka bumi. Allah yang telah menciptakan bumi, maka Dia Ta'ala lah yang berhak mengangkat penguasa di muka bumi. Allah Ta’ala berfirman menyebutkan ciri-ciri para penguasa pilihan-Nya:  “Allah pasti akan menolong orang-orang yang menolong (agama)-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di muka bumi, mereka menegakkan shalat, menunaikan zakat, memerintahkan kepada kebajikan dan mencegah dari yang munkar, dan kepada Allah lah kembali segala urusan.” (Qs al-Hajj: 40-41)

Dakwah sering diartikan sebagai upaya mengajak kepada kebaikan dan upaya menjauhi kemungkaran menuju keimanan kepada Allah Swt. Inilah yang kemudian dalam konteks filosofi gerakan KAMMI disebut sebagai gerakan dakwah tauhid.

2.      KAMMI Adalah Gerakan Intelektual Profetik
Ø  Definisi Intelektual dan Profetik
Sejarawan Arnold Toynbe, menyebut intelektual sebagai  human transformer, pengubah nasib manusia (mencerahkan lapisan masyarakat yang terpinggirkan).
Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris prophetical yang mempunyai makna Kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spiritual-individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan.
Gerakan intelektual profetik dapat dipahami bahwa ia adalah gerakan yang memberikan kemanfaatan yang banyak atas realita sosial, seperti : Lingkungan, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan. Gerakan intelektual justru hadir sebagai pengubah dalam berbagai problematika sosial dan peristiwa sejarah umat manusia. Jadi, gerakan intelektual itu ilmunya amaliyah, amalnya ilmiah.
Jika kita menelaah sejarah, maka hal inipun merupakan gerakan yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. juga para sahabat dan pengikut setia mereka. Untuk itu gerakan ini kita bisa sebut sebagai gerakan intelektual profetik.
Ø  Di simpulkan bahwa Gerakan intelektual profetik adalah :

v  Gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan akal nalar.
v  Gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal.
v  Gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan, perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik.


3.      KAMMI Adalah Gerakan Sosial Independen
Gerakan sosial independen adalah :

v  Gerakan kritis yang menyerang sistem peradaban materialistik dan menyerukan peradaban manusia berbasis tauhid.
v  Gerakan kultural yang berdasarkan kesadaran dan kesukarelaan yang berakar pada nurani kerakyatan.
v  Gerakan pembebasan yang tidak memiliki ketergantungan pada hegemoni kekuasaan politik-ekonomi yang membatasi.

4.      KAMMI Adalah Gerakan Politik Ekstraparlementer
Gerakan politik ekstraperlementer adalah
v  Gerakan yang berpihak pada perjuangan nilai-nilai kebaikan-kebenaran melawan tirani.
v  Gerakan pada aspek-aspek kultural-struktural dalam  melakukan pemberdayaan institusi-institusi sosial atau rakyat dalam mengontrol proses demokrasi formal.




BAB III

KESIMPULAN


Paradigma gerakan merupakan hal yang mendukung segala sesuatu yang akan dilakukan ke depannya oleh gerakan itu sendiri. Paradigma gerakan juga mendukung sikap dan arah gerak untuk menuju cita-cita yang diharapkan. Paradigma gerakan KAMMI yang terdiri dari empat hal yaitu gerakan da’wah tauhid, intelektual profetik, sosial independen, dan politik ekstraparlementer merupakan kacamata atau cara pandang KAMMI terhadap kerja da’wahnya. Keempat hal tersebut menjadi jalur bagi KAMMI untuk melangkah dan berkontribusi dalam memperbaiki kondisi bangsa Indonesia. Pada jalur ini juga KAMMI menyeru kepada ummat Islam untuk bersama-sama dengan KAMMI berjuang mencapai tujuan kita yang dicita-citakan ummat Islam bersama.
Paradigma yang digunakan KAMMI sebagai landasan dalam geraknya dapat menjadi sebuah posisi yang seimbang di tengah ummat, di sistem sosial, dan juga dihadapan para penguasa pemerintahan. Posisi KAMMI di tengah ummat sebagai penyeru untuk memberbaiki ummat Islam dengan menegakkan aqidah serta mengembalikan kepada tauhid. Posisi KAMMI di tengah sistem sosial juga netral dan adil dengan tidak memihak pada golongan tertentu dan menjaga independensi dirinya. Posisi KAMMI juga harus mendapat pengakuan dari pemerintah dan penguasa yang ada sehingga mereka senantiasa dipantau dalam langkah dan kebijakan yang mereka jalankan. Apabila para penguasa dan pemerintah melakukan tindakan yang mencederai kepentingan dan hati rakyat Indonesia dan ummat Islam, maka KAMMI akan berada pada barisan terdepan dalam menentang segala apapun tindakan pemerintah itu. Semoga KAMMI senantiasa konsisten dengan Al-quran & Sunnah sebagai sandaran dalam menerapkan paradigma gerakan yang di rumuskan. Gerakan ini menjadi pondasi utama, karena hakikat dari dakwah kita adalah mengajak manusia untuk beriman kepada Allah, sehingga tata peradaban manusia berdasarkan asas Ilahiyah yang meruntuhkan tirani kemungkaran.


Allahu A’lam Bishowaab.


DAFTAR PUSTAKA

1)      Al-quran Al-kariim


POLITIK

Sabtu, 28 Desember 2013




         1.   Makna Politik
Ø  Berasal  dari kata Yunani  ~POLIS~ yang berarti negara atau kota.
Ø  Kegiatan atau suatu sistem dalam proses penyampaian tujuan, mungkin bisa juga disebut seni, gaya,atau ilmu – untuk mendapatkan suatu tujuan - .


2.    POLITIK, dalam sudut pandang yang berbeda :
v  Politik merupakan usaha yang ditempuh warga negara demi kebaikan bersama. (Aristoteles)
v  Politik suatu hal yang mempunyai keterkaitan dengan penyenggelarakan pemerintah serta negara.
v  Politik adalah kegiatan yang di arahakan demi mendapatkan serta mendapatkan kekuasaan didalam tubuh masyarakat.
v  Politik merupakan cara perumusan serta pelaksanaan public disuatu negara.

Saya membuat kesimpulan disini :

 “Mungkin politik ini bisa juga disebut konsep dan strategi terpola dengan memikirkan kemana tujuan akhirnya dan selalu mempetimbangkan konsekuensinya.”
“Secara langsung tanpa disadari, orang yang berorganisasi menjalankan fungsi politik.”
*Allahu A’lam

Sebagian atau bisa jadi mayoritas masayarakat Indonesia apabila dikatakn kepada mereka kata  -POLITIK- maka akan ada yang terlintas difikiran mereka adalah ‘kotor’, ‘korupsi’, dsb.
Tugas kita adalah bagaimana kita masuk kedalam politik itu sendiri dengan cara yang bersih agar merubah cara pandang masyarakat.

3.   POLITIK, dalam pandangan Islam

Islam adalah agama yang menyeluruh, mencakup dengan segala aspek kehidupan. Islam mengatur aspek-aspek kehidupan, dari hal yang paling besar sampai yang paling sepele. Islam bukan hanya mengaur urusan ibadah saja. Jika mengatur ibadah saja tanpa mengatur masalah sosial, budaya, pendidikan, pemerintahan dan politik maka ps bedanya Islam dengan agama yang lain. Mungkin adanya konteks –politik- ada beberapa atau mungkin banyak orang yang tak suka dan menolak adanya politik dalam Islam.

Berbicara tentang `Islam tak Mengenal Politik’, yang tidak sependapat ya monggoh J. Semasa Rasulullah SAW politik pun sudah ada. Ketika para mujahidin turun ke medan perang mereka membuat taktik strategi (siyasah). Seiring berkembangnya zaman berkembang juga bahasa bahasa yang ada di muka bumi ini, sehingga munculah kata “POLITIK” . Nah saya mengambil pelajaran ini sebagai pegangan kuat untuk berpolitik.

“Loh??? Kenapa menjadikan sebagai pegangan? Bukankah dizaman Rasullullah itu perang, berbeda dunk ???”.
Okk saya jawab. Begini memang betul berbeda dengan zaman dahulu. Tapi keadaan yang bisa membuat  berubah. Dahulu ketika ingin menegakkan Islam di suatu tempat  sebagian besar di mulai dengan peperangan. Berbeda dengan kehidupan di Indonesia . Nah sekarang kita bandingkan dengan kita yang hidup di negara Indonesia yang sebagian besar penduduknya Muslim, akankah kita memeranginya???.  Jadi sebagai seorang muslim harus ada kontribusinya untuk negaranya. Salah satu kontribusinya adalah dengan berkecimpung  di area politik dengan tanda kutip “bersih”. Apakah rela negara kita di kuasai dengan orang non muslim? (*renungkan

                “Ingat kawan, Islam itu bersifat komprehensif. Jadi hargailah prinsif mereka yang masuk kedalam area politik. Tujuan kita sama tetapi menaiki kendaraan yang berbeda”

Mungkin kisah Nabi Yusuf  a.s bisa menjadi sebuah renungan. Dalam Al-quran  surah Yusuf ayat 55 yang artinya : “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir). Sesungguhnya aku orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan”. Ayat ini menggambarkan bagaimana Nabi Yusuf meminta kekuasaan kepada raja mesir, dan ini menggambarkan bahwa menggapai kekuasaan untuk kemaslahatan umat itu di perbolehkan.

Begitu pula kisah Nabi Sulaiman juga yang meminta kerajaan dan beliau berdo’a  : “ Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkan kepaaku kerajaan  yang tik dimiliki oleh seorang pun jua sesudahku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi”. (QS. Shaad : 35)

Dua ayat Al-quran diatas sudah cukuplah menerangkan kepada kita bahwa mencapai kekuasaan untuk kemaslahatan itu diperbolehkan. Dalam Al-quran juga banyak menyebutkan ayat tenyang imamah dan negara.

Sungguh menarik apa yang di katakan guru kita Hasan Al-banna : “Islam itu bukan sebagaimana makna yang di kehendaki para musuh agar umt islam terkurung di dalamnya. Islam adalah aqidah dan ibadah, negara dan kewarganegaran, toleransi dan kekuatan, moral dan material, peradaban dan perundang-undangan. Sesungguhnya seorang muslim dengan hukum Islamnya di tuntut untuk memperhatikan persoalan umat. Barangsiapa yang tidk memperhatikan persoalan umat muslimin, dia bukan termasuk golongan mereka”. (disampaikan di muktamar mahasiswa ikhwanul muslimin bulan Muharram 1357 H)

Hujjah islam Imam Ghozali pernh menyampaikan : “kewajiban menjalankan syari’at dan meraih kekuasaan politik adalah saudara kembar”.

                Pemisahan politik dan agama selain karena kurangnya pemahaman, rasa putus asa dan terlanjur terbentuk pandangan negatif pada masyarakat terhadap politik, atau juga karena kepentingan pihak-pihak yang tidak suka dengan kejayaan Islam. Seperti apa yang di ungkapkan Nurcholis Madjid (JIL) bahwa mereka takut jika islam berpolitik , maka Islam akan mencapai kejayaan seperti dulu.
              
  Betul juga dengan apa yang dikatakan dengan Ustadz Rahmat Abdullah : “ada sejenis orang yang mulaiputus asa sengan dinamika sosial, akhirnya mereka mengurung diri dalam sangkar emas ritual dan mengabaikan peran sosial politik. Kelak datanglah beberapa murid orentalis dan membiarkan musuh berpolitik merugikan umat. Dengan itu mereka mendapatkan perlindungan dan kejayaan”.
Semoga tulisan ini bisa di jadikan renungan buat mereka yang kurang suka atau yang sangat tidak suka dengan politik.
Ingat kawan,,,kalau bukan kita siapa lagi yang akan merubahnya??? Membiarkan musuh-musuh Islam menjadi pusat kekuasaan didunia???

Allahu A’lam Bishshowaab^^

Referensi : Al-Quran, Tafsir Ibnu Katsir, Fiqh Politik Hasan Al-banna , Risalah Pergerakan,  Pilar Pilar Asasi