MAKALAH
“TAFSIR PARADIGMA GERAKAN KAMMI”
Oleh :
ANGGUN AZZAH FAIQOH
KAMMI Komisariat Al-Hikmah Jakarta
Kata Pengantar
Bismi Robbii.
Dengan menyebut nama
Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi-Mu yaa Allah SWT,
serta sholawat dan salam yang selalu tercurahkan kepada nabiku Muhammad SAW.
Dengan segala keterbatasan dan kekurangan saya mencoba membuat makalah dengan
tema “TAFSIR PARADIGMA GERAKAN KAMMI”. Apabila ada kesalahan itu datangnya dari
saya sendiri, dan apabila datang kebaikan pastilah Allah tempat segala
kebaikan. Semoga bermanfaat.
Mampang
– Jaksel, 30 Desember 2013
Penulis
Daftar Isi
BAB
I : Pendahuluan
A. Latar
Belakang
B. Tujuan
Penulisan
C.
Perumusan Masalah
BAB
II : Landasan Teori (Tafsir)
A. Definisi
Paradigma
B. Urgensi
Paradigama Gerakan
C.
Definisi paradigma Gerakan KAMMI
D. Empat
Konsep Paradigma Gerakan KAMMI
BAB
III : Kesimpulan
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam pendidikan Islam,
penggalian potensi telah diungkapkan dalam al-Qur’an dan Al- hadist, kewajiban
manusialah untuk mengkaji serta mengaplikasikannya dalam realitas kehidupan.
Dengan pengertian demikian, maka pendidikan Islam harus mampu menjadi jembatan
suatu antara realitas dan normativitas agama.
Di zaman sekarang ini,
aksi jalanan bukanlah kegiatan yang hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa, semua
orang bisa melakukan demonstrasi dimanapun dan
kapan pun mereka mau. Sehingga dengan kondisi seperti ini, banyak
mahasiswa aktifis yang kebingungan
menyampaikan aspirasi selain dari
pekerjaan sucinya tersebut. Padahal jika
paradigma berfikir dijalan kan, demonstrasi bukanlah satu-satunya jalan untuk
menyampaikan aspirasi atau bentuk kerja nyata mahasiswa. KAMMI sebagai salah satu gerakan mahasiswa
mempunyai beberapa tawaran bentuk paradigma berfikir.
B.
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini ditujukan untuk membahas “Tafsir Paradigma Gerakan KAMMI” .
C. Perumusan Masalah
1. Apa definisi paradigma?
2. Bagaiman urgensi paradigma bagi gerakan?
3. Apa definisi paradigma gerakan KAMMI?
4. Bagaiman empat konsep paradigma gerakan
KAMMI berikut langkah kongkritnya?
BAB II
LANDASAN TEORI (Tafsir)
A.
Definisi
Paradigma
Paradigma dalam
disiplin intelektual adalah cara pandang seseorang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir , bersikap dan
bertingkah laku. Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep,
nilai dan praktek yang di terapkan dalam
memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin
intelektual.
Kata paradigma
sendiri dari bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai)
yang berarti untuk “membandingkan”, “bersebelahan” dan memperlihatkan.
Definisi Menurut GBHO
KAMMI (Bab I pasal 1 poin 7), paradigma adalah cara pandang menyeluruh
(holistik) KAMMI terhadap dirinya sendiri dan cara mendefinisikan perannya di
dalam realitas kebangsaan dan peradaban.
Dapat disimpulkan
ibarat kacamata untuk melihat sebuah masalah dari sudut pandang atau pola pikir
tertentu dan menjadi dasar atau alasan bagi seseorang untuk bersikap. Paradigma
mempengaruhi cara kita melihat segala sesuatu dalam hidup kita layaknya sumber
dari pedoman untuk menempatkan diri.
B.
Urgensi
paradigma bagi gerakan
Setiap gerakan pasti
memiliki landasan untuk bergerak agar
mudah dipahami dan diterima oleh sistem sosial yang ada.
Islam , risalah yang
diturunkan untuk seluruh ummat manusia di dunia dari Allah SWT melalui Malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Firman Allah : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu,
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam).” (QS Al Anbiya’ :
107). Risalah islam diturunkan dengan rahmat dan kasih sayang. Tujuannya adalah
bukan untuk menjajah manusia akan tetapi memerangi kebathilan dan menegakkan
keadilan sehingga diatas bumi tidak ada lagi kemungkaran dan ketidakadilan.
Islam merupakan ideologi yang berlaku bagi siapa saja. Tidak hanya untuk orang
timur tengah, Islam juga berlaku bagi orang Eropa, Asia, Afrika, Amerika. Islam
bukanlah idoelogi untuk orang kulit hitam saja atau kulit putih saja. Islam
ideologi bagi seluruh suku bangsa yang ada di dunia. Dengan segala
kesempurnaannya Islam sudah selayaknya menjadi satu-satunya ideologi yang
berlaku di muka bumi.
Paradigma yang keliru
membuat mereka terjebak dalam fanatisme golongan dan menimbulkan perpecahan
yang lebih besar. Oleh karena itu paradigma sangatlah penting bagi sebuah
gerakan karena menjadi sebuah landasan dalam bersikap, bergerak, dan menjadi
cara pandang dalam menghadapi segala tantangan yang ada dalam perjalan gerakan
tersebut menuju cita-cita yang diperjuangkannya. Paradigma gerakan menjadi
jalur bagi gerakan menuju cita-cita yang akan mereka capai.
C.
Empat
Paradigma Gerakan KAMMI
1.
KAMMI
Adalah Gerakan Da’wah Tauhid
Gerakan
da’wah tauhid adalah
v Gerakan
pembebasan manusia dari segala bentuk penghambaan terhadap materi, nalar, sesama
manusia dan lainnya, dan mengembalikan pada tempat yang sesungguhnya yaitu
Allah SWT. Firman-Nya : “sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar”.
(QS. Luqman: 13)
v Gerakan
yang menyerukan tata peradaban kemanusiaan yang berdasar pada nilai-nilai
universal wahyu ketuhanan (ilahiyah) yang mewujudkan Islam sebagai rahmat
semesta alam (rahmatan lil ‘alamin).
v Gerakan
perjuangan berkelanjutan untuk menegakkan nilai-nilai kebaikan universal dan
meruntuhkan tirani kemungkaran (amar ma’ruf nahi munkar).
Amar ma’ruf nahi munkar adalah salah
satu sebab terbesar untuk mendapatkan kepemimpinan (penguasaan) di muka bumi.
Allah yang telah menciptakan bumi, maka Dia Ta'ala lah yang berhak mengangkat
penguasa di muka bumi. Allah Ta’ala berfirman menyebutkan ciri-ciri para penguasa
pilihan-Nya: “Allah
pasti akan menolong orang-orang yang menolong (agama)-Nya, sesungguhnya Allah
Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan
di muka bumi, mereka menegakkan shalat, menunaikan zakat, memerintahkan kepada
kebajikan dan mencegah dari yang munkar, dan kepada Allah lah kembali segala
urusan.” (Qs al-Hajj: 40-41)
Dakwah sering diartikan sebagai upaya
mengajak kepada kebaikan dan upaya menjauhi kemungkaran menuju keimanan kepada
Allah Swt. Inilah yang kemudian dalam konteks filosofi gerakan KAMMI disebut
sebagai gerakan dakwah tauhid.
2.
KAMMI
Adalah Gerakan Intelektual Profetik
Ø Definisi
Intelektual dan Profetik
Sejarawan
Arnold Toynbe, menyebut intelektual sebagai human
transformer, pengubah nasib manusia (mencerahkan lapisan masyarakat yang
terpinggirkan).
Kata
“profetik” berasal dari bahasa inggris prophetical
yang mempunyai makna Kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi.
Yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara
spiritual-individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing
masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan
penindasan.
Gerakan
intelektual profetik dapat dipahami bahwa ia adalah gerakan yang memberikan
kemanfaatan yang banyak atas realita sosial, seperti : Lingkungan, manusia,
hewan, tumbuh-tumbuhan. Gerakan intelektual justru hadir sebagai pengubah dalam
berbagai problematika sosial dan peristiwa sejarah umat manusia. Jadi, gerakan
intelektual itu ilmunya amaliyah, amalnya ilmiah.
Jika
kita menelaah sejarah, maka hal inipun merupakan gerakan yang pernah dilakukan
oleh Nabi Muhammad Saw. juga para sahabat dan pengikut setia mereka. Untuk itu
gerakan ini kita bisa sebut sebagai gerakan intelektual profetik.
Ø Di
simpulkan bahwa Gerakan intelektual profetik adalah :
v Gerakan
yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan akal nalar.
v Gerakan
yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip
kemanusiaan yang universal.
v Gerakan
yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan, perlawanan,
pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik.
3.
KAMMI
Adalah Gerakan Sosial Independen
Gerakan sosial independen adalah :
v Gerakan
kritis yang menyerang sistem peradaban materialistik dan menyerukan peradaban
manusia berbasis tauhid.
v Gerakan
kultural yang berdasarkan kesadaran dan kesukarelaan yang berakar pada nurani
kerakyatan.
v Gerakan
pembebasan yang tidak memiliki ketergantungan pada hegemoni kekuasaan
politik-ekonomi yang membatasi.
4.
KAMMI
Adalah Gerakan Politik Ekstraparlementer
Gerakan
politik ekstraperlementer adalah
v Gerakan
yang berpihak pada perjuangan nilai-nilai kebaikan-kebenaran melawan tirani.
v Gerakan
pada aspek-aspek kultural-struktural dalam melakukan pemberdayaan institusi-institusi
sosial atau rakyat dalam mengontrol proses demokrasi formal.
BAB III
KESIMPULAN
Paradigma gerakan merupakan hal yang
mendukung segala sesuatu yang akan dilakukan ke depannya oleh gerakan itu
sendiri. Paradigma gerakan juga mendukung sikap dan arah gerak untuk menuju
cita-cita yang diharapkan. Paradigma gerakan KAMMI yang terdiri dari empat hal
yaitu gerakan da’wah tauhid, intelektual profetik, sosial independen, dan
politik ekstraparlementer merupakan kacamata atau cara pandang KAMMI terhadap
kerja da’wahnya. Keempat hal tersebut menjadi jalur bagi KAMMI untuk melangkah
dan berkontribusi dalam memperbaiki kondisi bangsa Indonesia. Pada jalur ini
juga KAMMI menyeru kepada ummat Islam untuk bersama-sama dengan KAMMI berjuang
mencapai tujuan kita yang dicita-citakan ummat Islam bersama.
Paradigma yang digunakan KAMMI sebagai
landasan dalam geraknya dapat menjadi sebuah posisi yang seimbang di tengah
ummat, di sistem sosial, dan juga dihadapan para penguasa pemerintahan. Posisi
KAMMI di tengah ummat sebagai penyeru untuk memberbaiki ummat Islam dengan
menegakkan aqidah serta mengembalikan kepada tauhid. Posisi KAMMI di tengah
sistem sosial juga netral dan adil dengan tidak memihak pada golongan tertentu
dan menjaga independensi dirinya. Posisi KAMMI juga harus mendapat pengakuan
dari pemerintah dan penguasa yang ada sehingga mereka senantiasa dipantau dalam
langkah dan kebijakan yang mereka jalankan. Apabila para penguasa dan pemerintah
melakukan tindakan yang mencederai kepentingan dan hati rakyat Indonesia dan
ummat Islam, maka KAMMI akan berada pada barisan terdepan dalam menentang
segala apapun tindakan pemerintah itu. Semoga KAMMI senantiasa konsisten dengan
Al-quran & Sunnah sebagai sandaran dalam menerapkan paradigma gerakan yang
di rumuskan. Gerakan ini menjadi pondasi utama, karena hakikat dari dakwah kita
adalah mengajak manusia untuk beriman kepada Allah, sehingga tata peradaban
manusia berdasarkan asas Ilahiyah yang meruntuhkan tirani kemungkaran.
Allahu A’lam Bishowaab.
DAFTAR PUSTAKA
1) Al-quran
Al-kariim
1 komentar:
mas, referensinya dari mana yaa? mengenai pembahasan keempat paradima itu, terimakasih...
Posting Komentar